Oleh: Kristin Samah
JAKARTA (23/11/2018)—Kalau menyebut kebun raya, pasti pikirannya langsung mengarah ke Bogor. Coba jangan kuper deh. Sekali-sekali gadget dipakai buat searching berapa banyak kebun raya di Indonesia.
Selain Kebun Raya Bogor yang sudah ada zaman Prabu Siliwangi, ternyata sejak 2001, jumlah kebun raya terus bertambah. Jadi bukan mendadak ada kebun raya dimana-mana ya…
Ada lima kebun raya yang dikelola Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dua kebun raya dikelola universitas, dan 30 lainnya di bawah pemerintah daerah. Saat ini total 37 dari target 47 kebun raya sampai tahun 2019.
Di belakang munculnya banyak kebun raya terdapat peran Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI). Yayasan itu berdiri tahun 2001 dan diinisiasi Megawati Soekarnoputri, saat itu Wakil Presiden RI.
Bahwa Indonesia harus menjadi paru-paru dunia, hendaknya bukan slogan semata. Kebun raya bukan hanya menghasilkan oksigen tetapi juga sumber ilmu pengetahuan, sumber kehidupan.
Ketua II YKRI, Sonny Keraf menyebut, dalam waktu dekat akan dibuat kebun raya tanaman obat. Wow… ini keren banget. Dan beneran, ini Mbak Mega banget.
Cintanya pada tanaman obat dan tanaman langka memang sudah sejak dulu. Sesuai dengan kekayaan alam Indonesia. Kalau tidak ada yang melestarikan, lama-lama hilang kearifan lokal yang sudah berlaku turun-temurun.
Masih ada yang minum air rebusan daun pandan untuk mengencerkan dahak, seperti disebut dr. Lula Kamal? Hehehe… malah baru dengar ya? Coba deh.
Singkatnya, kiprah YKRI beneran seperti pompa semangat untuk terus bersama-sama melestarikan lingkungan, hidup sehat sejahtera bersama alam.
Kita bisa berpartisipasi mempromosikan pentingnya kebun raya loh. Mulai dari mana? Hmmm… mulai dari pepotoan di taman hutan mangrove pakai kebaya yuk… sebentar lagi kan jadwal libur akhir tahun.
Cuuusss deh… siapa tahu Bu Risma pas lagi sidak di sana. (***)